Bocah Elektronika AV 2

Selasa, 29 Mei 2012

Skema Rangkaian Amplifier 18W



Daftar Komponen Rangkaian Amplifier 18W

P1_____________22K Log. Potentiometer (Dual-gang for stereo)
R1______________1K 1/4W Resistor
R2______________4K7 1/4W Resistor
R3____________100R 1/4W Resistor
R4______________4K7 1/4W Resistor
R5_____________82K 1/4W Resistor
R6_____________10R 1/2W Resistor
R7_______________R22 4W Resistor (wirewound)
R8______________1K 1/2W Trimmer Cermet (optional)
C1____________470nF 63V Polyester Capacitor
C2,C5_________100µF 3V Tantalum bead Capacitors
C3,C4_________470µF 25V Electrolytic Capacitors
C6____________100nF 63V Polyester Capacitor
D1___________1N4148 75V 150mA Diode
IC1________TLE2141C Low noise, high voltage, high slew-rate Op-amp
Q1____________BC182 50V 100mA NPN Transistor
Q2____________BC212 50V 100mA PNP Transistor
Q3___________TIP42A 60V 6A PNP Transistor
Q4___________TIP41A 60V 6A NPN Transistor
J1______________RCA audio input socket

Power supply parts:

R9______________2K2 1/4W Resistor
C7,C8________4700µF 25V Electrolytic Capacitors
D2_____________100V 4A Diode bridge
D3_____________5mm. Red LED
T1_____________220V Primary, 15 + 15V Secondary, 50VA Mains transformer
PL1____________Male Mains plug
SW1____________SPST Mains switch

Selasa, 22 Mei 2012

RANGKAIAN PENGISI AKI OTOMATIS

Rangkaian pengisian aki otomatis ini digunakan agar para penggemar elektronika yang ingin mempraktekan atau memiliki proyek yang berkaitan dengan pengisi aki otomatis
Berikut ini kami sajikan rangkaian untuk digunakan dalam proses pengisian kembali aki yang sudah lemah arus listriknya.

Adapun cara kerja dari rangkaian skema pengisi aki otomatis adalah sebagai berikut:
Aki mula-mula ditukar dengan sumber tegangan tepat 12,6 volt, bila relay menarik pada 12,6v berarti ambang bawah sudah tepat.
P1 untuk menaikan ambang atas 13,8v.
Selama penyetelan ini stekerr jangan tertanam
Dioda tambahan (*) untuk menambah voltase dioda zener sebesar 0,6v, memakai dioda 4001 atau 4002.
Selamat berkarya.
Mengapa pengisian aki ini harus menghasilkan arus sebesar 13.8V, karena arus baterai sebenarnya terdiri dari 6 sel, dan masing-masing sel akan menghasilkan arus sebeesar 2,1 Volt. maka dari itu aki sebenarnya memiliki 12,6 Volt, sedangkan tegangan pengisian harus diatas tegangan yang dihasilkan baterai. Sehingga dengan adanya tegangan diatas arus baterai akan dapat mengisi kembali muatan baterai yang habis. sebenarnya tegangan toleransi baterai ini menurut beberapa referensi harus berkisar antara 13,8 - 14,8 Volt. Sehingga dari skema pengisian aki otomatis yang kami sajikan sudah sesuai dengan standat yang ada saat ini.

Selamat mencoba

THE FLIP FLOP CIRCUIT IN ACTION

SEDIKIT ELEKTRONIK


Di samping ialah rangkaian elektronik, rangkaian di samping ialah rangkaian sebuah "flip-flop", komponen-komponennya sangat mudah di dapatkan di pasaran, otak dari komponen ini ialah "dua buah transistor, dan dua buah elco".

Transistor memiliki tugas sebagai penguat, dan elco bertugas sebagai peyimpan muatan, berhati-hatilah dalam menyolder transistor, jika salah kaki, maka tidak akan satupun led yang menyala, pertama-tama tes lah elco, dengan menggunakan "afometer" di mana selector pada afo menunjukan kali 100 / 100k.

Kedua transferkan rangkaian di atas menjadi sebuah PCB ( Printed Circuit Board ), untuk mengetes tranistor, carilah kaki basis terlebih dahulu, di susul dengan kaki colector dan emitor, karena tersusun dari beberapa dioda, hati-hati dalam menyolder, jangan sampai kepanasan.

Teslah elco yang telah anda beli, jika jarum pada afometer naik dan kembali ke kiri, maka elco tersebut di nyatakan baik, dan jika jarum bergerak ke kanan, ( mendekati nol ) dan tidak kembali, maka elco tersebut di nyatakan rusak, pada transistor, jika yang menmpel adalah kabel warnah merah maka jenis transistornya ialah NPN, dan jika jarum yang menempel ialah hitam, maka jenis transistornya ialah PNP.

Bukan hanya transistor dan elco, namun ada juga resistor, resistor berfungsi menghambat arus yang masuk ke sebuah rangkaian, dalam pemasangan resistor, jangan sampai salah ukuran, dan pada elco jika semakin besar elco, maka semakin lama lampu akan bergantian menyala, pada transistir pastikan selector pada afometer menunjukan kali 100, pada resistor teslah sendiri mulai dari kali 1 sampai pada kali 100k, setiap kali selector di pindahkan anda harus melakukan zerosetting, untuk menenolkan afometer, tujuan ini agar afometer tidak salah dalam membaca, pada tegangan AC atau arus bolak balik gunakan "AC volt" pada arus DC atau arus searah gunakan "DC valt" pada AC gunakan mulai dari kali 1000, dan turun sampai jarum hampir mendekati nol, pada DC gunakan mulai dari kali 1000 juga, dan turun secara perlahan-lahan hingga jarum mendekati nol,
Selamat mencoba...................... Semoga berhasil.............................GOOD LUCK

Rangkaian Robot Line Tracer

Rangkaian ini berfungsi sebagai pemroses sinyal dari sensor dan menghasilkan sinyal kontrol ke rangkaian driver motor. Rangkaiannya terdiri dari mikrokontroler ATMega8 dan komponen lain sebagai pendukung agar mikrokontroler dapat bekerja (secara hardware). Rangkaian pendukung tersebut antara lain, rangkaian reset, clock, dan dll. Semuanya terangkai menjadi satu yang disebut sebagai rangkaian minimum system ATMega8.

  • Driver Motor
Rangkaian ini merupakan rangkaian yang digunakan untuk mengontrol arah putar dan kecepatan motor yang digunakan sebagai penggerak robot.

  • Sensor garis
Rangkaian ini digunakan sebagai sensor untuk membaca garis. Adapun rangkaian ini digunakan sebagai input untuk menentukan arah atau kecepatan putaran motor.

Dibawah ini merupakan gambar line tracer yang telah jadi

Rangkaian PCB Robot Line Follower

Rangkaian PCB LINE TRACER ROBOT LDR BASIC:

image007
Rangkaian Robot Line follower pada intinya ialah 2 buah motor DC yang aktif berdasarkan input dari sensor LDR, jika LDR mendeksi garis putih (terang) dan garis hitam(gelap) maka akan ada perubahan nilai hambatan pada LDR tersebut, yang akan mengaktif/menonaktifkan transistor 2N3904. Untuk mengatur input tegangan ke basis agar dapat membuat transistor 2N3904 saturasi, maka digunakan pembagi tegangan, dalam hal ini trimpot / potensiometer 50k-100k. Perubahan logika pada transistor 2N3904 juga akan menyebabkan LED menyala atau mati, sebagai indikator apakah LDR membaca garis hitam/putih. Perubahan logika pada kaki kolektor 2N3904 juga sebagai input pada basis 2N2907, yang akan mengaktifkan/menonaktifkan motor DC, dimana transistor 2N2907 merupakan transistor switching standar. Anda dapat mengganti berbagai ukuran dan jenis komponen dengan syarat Anda harus memahami dampak perubahan yang dilakukan dan kesesuaian dengan komponen yang lainnya. Mungkin ada beberapa variasi model PCB untuk LINE TRACER ROBOT, tetapi rangkaian di atas adalah rangkaian yang umum digunakan dan mudah untuk dipahami.

Selasa, 08 Mei 2012

Sejarah Perkembangan Compact Disk (CD)

Gambar skema Sejarah Perkembangan Compact Disc (CD) beserta komponen dan cara pembuatannya

Sejarah  compact  disc  (CD)  dimulai  dengan  video  disc  dalam  bentuk sistem hanya membaca Video Long Play (VLP). Secara komersial Video disk jenis  ini  tidak  berhasil,  bahkan  sedikit  sekali  dikenalkan.  Ini  adalah  sistemanalog.
Sekitar  tahun  1982,  CD-DA  (Compact  disc-digital  audio)  diperkenalkan dalam  pemasaran  hasil  kerjasama  Philip  dan  Sony.  CD-DA  mampu menyimpan sinyal audio stereo berkualitas tinggi dalam bentuk digital. Dalam tahun  1985  teknologi  CD-DA  ditingkatkan  untuk  penyimpan  data  atau informasi komputer  ini  masih  merupakan kerjasama  Philip  dan  Sony.  CD-DA ini dinamakan CD-ROM (Compact Disk – Read Only Memory) dan selanjutnya menjadi  standar  ECMA-119  dengan  format  pisik  khusus  CD-ROM.  Format logic  dari  CD-ROM  dalam  standar  ISO  9660    memungkinkan  memasukkan data melalui nama file dan direktori.
Perkembangan selanjutnya adalah CD-I (Compact Disk – Interactive) lagi-lagi  merupakan  ciptaan  kerjasama  Philip  dan  Sony  diumumkan  pada  tahun 1986.  CD-ROM/XA  (extended  architecture)  dikenalkan  pada  tahun  1988. Philip,  Sony  dan  Microsoft  dikhususkan  format  digital  optic  untuk  beberapa media dan publikasi tertentu.
Teknologi CD-WORM (Write Once Read Many Times) tahun 1990, sebaik seperti  CD-MO  (Magneto  –  optical).  Alasan  utama  untuk  sukses  besar teknologi  CD-DA  dan  CD-ROM  adalah  diatur  standar  yang  dikembangkan kerjasama Sony dan Philip yang mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
•  Makroskopik, susunan pisik mikrokospik dan rancangan compact disk.
•  Format data compact disk untuk ruang data tertentu, informasi alamat dan
kode koreksi kesalahan.
•  Skema kode koreksi kesalahan, dengan ruang tambahan data dan ECC.
Standar CD-ROM, juga dibuat oleh Sony dan Philip, menggunakan disk dan  teknologi  scanning yang  sama,  dan  teknik mastering  dan replikasi sama  seperti  yang  digunakan  untuk  CD-DA.  Perbedaan  antara  CD-DA  dan  CD-ROM  hanya  format  data,  lebih  powerfull  ECC  dan  data  pengalamatan  lebih teliti  untuk  CD-ROM.  Kebanyakan  penjelasan  aplikasi  berikut  sama yang diterapkan pada CD-DA dan CD-ROM.
Menambah  koleksi  kaset  ke  dalam    perpustakaan  media  PC  dengan menyimpan  musik  dari  phonograph,  tape  deck,  atau  piranti  musik  analog  lain. Satu disimpan sebagai kumpulan file digital yang dapat dimainkan dari komputer, MP3 player portable atau membuat CD sendiri. Untuk itu dibutuhkan piranti:
•  Phonograph atau piranti analog lain meliputi stereo, tape deck atau piranti lain yang dengan apa ingin dilakukan perekaman.
•  Penguat  stereo :  Jika  merekam  dari  suatu  phograph  atau  modular  tape deck, akan  diperlukan  untuk  menghubungkan  piranti  dengan  komputer  atau  dihubungkan  melalui  kabel  stereo  kemudian  dihubungkan  amplifier  pada komputer.
•  Sumber masukan : Merekam dapat dari piranti analog ke player sebananrnya melalui dua cara : melalui microphone yang dihubungkan ke perangkat stereo atau piranti lain pada komputer.
Sound Card : Dapat dikonsultasikan pada ahlinya sound card komputer untuk mendapatkan konfigurasi sound card terbaik. Sound card yang baik diperlukan untuk merekam kualitas tinggi.
Pilihan perangkat lunak untuk pengeditan / pemfilteran suara : perangkat lunak  ini    memindahkan  noise  yang  dibawa  oleh  media,  piranti  dan  lingkungan. Perhatkan spesifikasi perangkat lunak untuk rekomendasi.
CD  kosong  :  sampaikan  pada  komputer  professional  untuk  menentukan konfigirasi  media  terbaik.  Media  dapat  sangat  bervariasi,  sehingga  membuat suatu pilihan untuk hasil terbaik.
Catatan :
Sumber-sumber  suara  analog  akan  diproses  dengan  sound  card  pada komputer.  Perhatikan  sistem  operasi  /  manual  perangkat  keras  komputer untuk pembatasan informasi lebih.

Sejarah Televisi

Sejarah Televisi

Posted: September 24, 2007 in Video Production
Tags: ,
 
 
 
 
 
 
i
 
50 Votes
Quantcast

Pada tahun 1873 seorang operator telegram asal Valentia, Irlandia yang bernama Joseph May menemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia menyadari itu bisa digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan fotosel silenium (selenium photocell). Joseph May bersama Willoughby Smith (teknisi dari Telegraph Construction Maintenance Company) melakukan beberapa percobaan yang selanjutnya dilaporkan pada Journal of The Society of Telegraph Engineers. Hal ini merupakan embrio dari teknologi perekaman gambar.
Setelah beberapa kurun waktu lamanya kemudian diciptakan sebuah piringan metal kecil yang bisa berputar dengan lubang-lubang didalamnya oleh seorang mahasiswa yang bernama Julius Paul Gottlieb Nipkow (1860-1940) atau lebih dikenal Paul Nipkow di Berlin, Jerman pada tahun 1884 dan disebut sebagai cikal bakal lahirnya televisi. Sekitar tahun 1920 John Logie Baird (1888-1946) dan Charles Francis Jenkins (1867- 1934) menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya. Mereka membuat seluruh sistem televisi ini berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun penerimaannya. Pada waktu itu belum ditemukan komponen listrik tabung hampa (Cathode Ray Tube)



Televisi elektronik agak tersendat perkembangannya pada tahun-tahun itu, lebih banyak disebabkan karena televisi mekanik lebih murah dan tahan banting. Bukan itu saja, tetapi juga sangat susah untuk mendapatkan dukungan finansial bagi riset TV elektronik ketika TV mekanik dianggap sudah mampu bekerja dengan sangat baiknya pada masa itu. Sampai akhirnya Vladimir Kosmo Zworykin (1889-1982) dan Philo T. Farnsworth (1906-1971) berhasil dengan TV elektroniknya. Dengan biaya yang murah dan hasilnya berjalan baik, maka orang-orang pada waktu itu berangsur-angsur mulai meninggalkan tv mekanik dan menggantinya dengan tv elektronik.
Vladimir Zworykin, yang merupakan salah satu dari beberapa pakar pada masa itu, mendapat bantuan dari David Sarnoff (1891-1971), Senior Vice President dari RCA (Radio Corporation of America). Sarnoff sudah banyak mencurahkan perhatian pada perkembangan TV mekanik, dan meramalkan TV elektronik akan mempunyai masa depan komersial yang lebih baik. Selain itu, Philo Farnsworth juga berhasil mendapatkan sponsor untuk mendukung idenya dan ikut berkompetisi dengan Vladimir.

TV ELEKTRONIK
Baik Farnsworth, maupun Zworykin, bekerja terpisah, dan keduanya berhasil dalam membuat kemajuan bagi TV secara komersial dengan biaya yang sangat terjangkau. Di tahun 1935, keduanya mulai memancarkan siaran dengan menggunakan sistem yang sepenuhnya elektronik. Kompetitor utama mereka adalah Baird Television, yang sudah terlebih dahulu melakukan siaran sejak 1928, dengan menggunakan sistem mekanik seluruhnya. Pada saat itu sangat sedikit orang yang mempunyai televisi, dan yang mereka punyai umumnya berkualitas seadanya. Pada masa itu ukuran layar TV hanya sekitar tiga sampai delapan inchi saja sehingga persaingan mekanik dan elektronik tidak begitu nyata, tetapi kompetisi itu ada disana.

TV RCA, Tipe TT5 1939, RCA dan Zworykin siap untuk program reguler televisinya, dan mereka mendemonstrasikan secara besar-besaran pada World Fair di New York. Antusias masyarakat yang begitu besar terhadap sistem elektronik ini, menyebabkan the National Television Standards Committee [NTSC], 1941, memutuskan sudah saatnya untuk menstandarisasikan sistem transmisi siaran televisi di Amerika. Lima bulan kemudian, seluruh stasiun televisi Amerika yang berjumlah 22 buah itu, sudah mengkonversikan sistemnya kedalam standard elektronik baru.
Pada tahun-tahun pertama, ketika sedang resesi ekonomi dunia, harga satu set televisi sangat mahal. Ketika harganya mulai turun, Amerika terlibat perang dunia ke dua. Setelah perang usai, televisi masuk dalam era emasnya. Sayangnya pada masa itu semua orang hanya dapat menyaksikannya dalam format warna hitam putih.

TV BERWARNA
Sebenarnya CBS sudah lebih dahulu membangun sistem warnanya beberapa tahun sebelum rivalnya RCA. Tetapi sistem mereka tidak kompatibel dengan kebanyakan TV hitam putih diseluruh negara. CBS yang sudah mengeluarkan banyak sekali biaya untuk sistem warna mereka harus menyadari kenyataan bahwa pekerjaan mereka berakhir sia-sia. Belajar dari pengalaman CBS, RCA mulai membangun sistem warna menurut formatnya sendiri. Mereka dengan cepat membuat sistem warna yang mampu untuk diterima pada sistem warna maupun hitam putih. Setelah RCA memperlihatkan kemampuan sistem mereka, format NTSC kemudian dijadikan acuan standart untuk siaran komersial pada tahun 1953.
Seiring dengan berjalannya waktu serta perkembangan teknologi, televisi dari waktu ke waktu mulai banyak perbaikan dan penambahan dari sisi teknologinya. Untuk waktu kedepan televisi perlahan mulai meninggalkan teknologi analog dan menginjak ke era yang disebut televisi digital dengan kemampuan dan kualitas yang lebih baik dari generasi sebelumnya yang lazim disebut dengan teknologi IPTV [Internet Protocol Television].