Sejarah Televisi
Posted: September 24, 2007 in Video Production
Tags: sejarah televisi, sejarah tv
i
50 Votes



Pada tahun 1873 seorang operator telegram asal Valentia, Irlandia yang bernama
Joseph May
menemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia
menyadari itu bisa digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik
dengan menggunakan fotosel silenium (selenium photocell).
Joseph May bersama
Willoughby Smith (
teknisi dari Telegraph Construction Maintenance Company) melakukan beberapa percobaan yang selanjutnya dilaporkan pada
Journal of The Society of Telegraph Engineers. Hal ini merupakan embrio dari teknologi perekaman gambar.
Setelah beberapa kurun waktu lamanya kemudian diciptakan sebuah
piringan metal kecil yang bisa berputar dengan lubang-lubang didalamnya
oleh seorang mahasiswa yang bernama
Julius Paul Gottlieb Nipkow (1860-1940) atau lebih dikenal
Paul Nipkow di Berlin, Jerman pada tahun 1884 dan disebut sebagai cikal bakal lahirnya televisi. Sekitar tahun 1920
John Logie Baird (1888-1946) dan
Charles Francis Jenkins (1867-
1934) menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu
sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya. Mereka
membuat seluruh sistem televisi ini berdasarkan sistem gerakan mekanik,
baik dalam penyiaran maupun penerimaannya. Pada waktu itu belum
ditemukan komponen listrik tabung hampa (
Cathode Ray Tube)



Televisi elektronik agak tersendat perkembangannya pada tahun-tahun
itu, lebih banyak disebabkan karena televisi mekanik lebih murah dan
tahan banting. Bukan itu saja, tetapi juga sangat susah untuk
mendapatkan dukungan finansial bagi riset TV elektronik ketika TV
mekanik dianggap sudah mampu bekerja dengan sangat baiknya pada masa
itu. Sampai akhirnya
Vladimir Kosmo Zworykin (1889-1982) dan
Philo T. Farnsworth (1906-1971)
berhasil dengan TV elektroniknya. Dengan biaya yang murah dan hasilnya
berjalan baik, maka orang-orang pada waktu itu berangsur-angsur mulai
meninggalkan tv mekanik dan menggantinya dengan tv elektronik.
Vladimir Zworykin, yang merupakan salah satu dari beberapa pakar pada masa itu, mendapat bantuan dari
David Sarnoff (1891-1971), Senior Vice President dari RCA (
Radio Corporation of America).
Sarnoff sudah banyak mencurahkan perhatian pada perkembangan TV
mekanik, dan meramalkan TV elektronik akan mempunyai masa depan
komersial yang lebih baik. Selain itu, Philo Farnsworth juga berhasil
mendapatkan sponsor untuk mendukung idenya dan ikut berkompetisi dengan
Vladimir.
TV ELEKTRONIK
Baik Farnsworth, maupun Zworykin, bekerja terpisah, dan keduanya
berhasil dalam membuat kemajuan bagi TV secara komersial dengan biaya
yang sangat terjangkau. Di tahun 1935, keduanya mulai memancarkan
siaran dengan menggunakan sistem yang sepenuhnya elektronik. Kompetitor
utama mereka adalah Baird Television, yang sudah terlebih dahulu
melakukan siaran sejak 1928, dengan menggunakan sistem mekanik
seluruhnya. Pada saat itu sangat sedikit orang yang mempunyai televisi,
dan yang mereka punyai umumnya berkualitas seadanya. Pada masa itu
ukuran layar TV hanya sekitar tiga sampai delapan inchi saja sehingga
persaingan mekanik dan elektronik tidak begitu nyata, tetapi kompetisi
itu ada disana.

TV RCA, Tipe TT5 1939, RCA dan Zworykin siap untuk program reguler
televisinya, dan mereka mendemonstrasikan secara besar-besaran pada
World Fair di New York. Antusias masyarakat yang begitu besar terhadap
sistem elektronik ini, menyebabkan the
National Television Standards Committee
[NTSC], 1941, memutuskan sudah saatnya untuk menstandarisasikan sistem
transmisi siaran televisi di Amerika. Lima bulan kemudian, seluruh
stasiun televisi Amerika yang berjumlah 22 buah itu, sudah
mengkonversikan sistemnya kedalam standard elektronik baru.
Pada tahun-tahun pertama, ketika sedang resesi ekonomi dunia, harga
satu set televisi sangat mahal. Ketika harganya mulai turun, Amerika
terlibat perang dunia ke dua. Setelah perang usai, televisi masuk dalam
era emasnya. Sayangnya pada masa itu semua orang hanya dapat
menyaksikannya dalam format warna hitam putih.
TV BERWARNA
Sebenarnya CBS sudah lebih dahulu membangun sistem warnanya beberapa
tahun sebelum rivalnya RCA. Tetapi sistem mereka tidak kompatibel
dengan kebanyakan TV hitam putih diseluruh negara. CBS yang sudah
mengeluarkan banyak sekali biaya untuk sistem warna mereka harus
menyadari kenyataan bahwa pekerjaan mereka berakhir sia-sia. Belajar
dari pengalaman CBS, RCA mulai membangun sistem warna menurut formatnya
sendiri. Mereka dengan cepat membuat sistem warna yang mampu untuk
diterima pada sistem warna maupun hitam putih. Setelah RCA
memperlihatkan kemampuan sistem mereka, format NTSC kemudian dijadikan
acuan standart untuk siaran komersial pada tahun 1953.
Seiring dengan berjalannya waktu serta perkembangan teknologi,
televisi dari waktu ke waktu mulai banyak perbaikan dan penambahan dari
sisi teknologinya. Untuk waktu kedepan televisi perlahan mulai
meninggalkan teknologi analog dan menginjak ke era yang disebut
televisi digital dengan kemampuan dan kualitas yang lebih baik dari
generasi sebelumnya yang lazim disebut dengan teknologi IPTV
[Internet Protocol Television].